Manasik Haji

HIKMAH MANASIK
– Menguatkan pondasi kekuatan pentingnya manasik haji.
– Jama’ah haji menjadi lebih ikhlas, sabar & untuk menyucikan jiwa.
– Memperkuat keyakinan & ketaqwaan jama’ah haji tentang adanya neraca keadilan Allah dalam kehidupan dunia.
– Jama’ah haji mensyukuri segala nikmat Allah sehingga mampu menanamkan semangat Ibadah dalam jiwanya.
– Pengakuan hamba atas keesaan Allah SWT & penolakan terhadap segala bentuk kemusyrikan serta merupakan napak tilas peristiwa penemuan keesaan Allah SWT oleh nabi ibrahim as

KESEHATAN HAJI
Manasik Kesehatan Haji adalah proses pemberian informasi kepada jemaah haji yang bersifat promotif dan preventif tentang pembinaan, pelayanan, dan pelindungan kesehatan sebelum keberangkatan selama ibadah haji dan setelah ibadah haji.
– Pentingnya menjaga kesehatan dalam persiapan haji (olah raga jalan sehat & senam pagi secara teratur & rutin, menjaga pola makan teratur & seimbang & asupan makanan bergizi & bernutrisi)
– Pentingnya pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kesehatan bagi jemaah haji.
– Imunisasi vaksinasi Manginitis

 FIQIH MANASUK HAJI

Memahami Fiqih Haji
Haji dapat dilakukan dengan memilih salah satu dari tiga cara:

1. Ifrod, yaitu meniatkan haji saja ketika berihram dan mengamalkan haji saja setelah itu.
2. Qiron, yaitu meniatkan umroh dan haji sekaligus dalam satu manasik. Wajib bagi yang mengambil tata cara manasik qiron untuk menyembelih hadyu.
3. Tamattu’, yaitu berniat menunaikan umroh saja di bulan-bulan haji, lalu melakukan manasik umroh dan bertahalul. Kemudian diam di Makkah dalam keadaan telah bertahalul. Kemudian ketika datang waktu haji, melakukan amalan haji. Wajib bagi yang mengambil tata cara manasik tamattu’ untuk menyembelih hadyu.

Haji Tamattu’ 

1. Ihram (Niat)

– Ihram untuk Umrah: niat umrah
– Ihram untuk Haji: 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyah), Niat ibadah haji.

2. Tawaf: (7 putaran)

– Tawaf Umrah (qudum): tiba di Mekkah
– Tawaf Ifadah: setelah wukuf di Arafah pada hari raya Idul Adha (10 Dzulqa’dah jjah)

3. Sa’i:(Shafa dan Marwah) 7 x

– Sa’i Umrah:setelah shalat 2 rakaat di belakang Maqom Ibrahim & minum air zam-zam
– Sa’i Haji: (setelah tawaf ifadah)

4. Wukuf di Arafah:9 Dzulhijjah.

5. Mabit di Muzdalifah

6. Lempar jumrah Aqobah (7 x 3)

7. Potong Hadyu

8. Mabid di Mina, lempar jumrah Ula, Wisata, Aqobah (7 x 3) di hari Tarwiah (11.12, 13 Dzulhijjah)

9. Tahallul:

– Tahallul Umrah: setelah sa’i umrah, memotong rambut untuk keluar dari status ihram umrah.
– Tahallul Haji: setelah menyelesaikan melempar jumrah dan tawaf ifadah, memotong atau mencukur rambut untuk keluar dari status ihram haji.

10. Tertib:
Menjalankan rangkaian rukun-rukun secara tertib, berurutan sesuai tuntunan.

AMALAN HAJI
Keikhlasan dalam melaksanakan ranging an Ibadah haji, yang merupakan pondasi dari seluruh amalan yang dilakukan selama berada di Tanah Suci.

1. Talbiyah
Menyambut panggilan Allah untuk berhaji, semata-mata hanya karena Allah Swt.

2. Thawaf dan Sa’i
Melaksanakan amalan thawaf & Sa’i antara Safa dan Marwa dengan penuh keikhlasan hanya untuk Allah Swt.

3. Menyembelih Hadyu (Dam)
Menyembelih Hadyu dengan penuh keikhlasan, dengan menyebut nama Allah.

4. Melempar Jumrah
Nabi Ibrahim melempar jumrah untuk mengusir setan yang menghalanginya sedang Jama’ah Haji melempar jumrah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dengan menjalankan ritual Haji dan menegakkan dzikrullah sebagai buah dari keikhlasan.

5. Doa dan zikir
Doa dan zikir adalah inti dari ibadah. Segala ibadah yang dilaksanakan tidak terlepas dari doa dan zikir, termasuk ibadah haji

PRAKTIK MANASIK HAJI
Praktik lapangan saat berhaji dengan semangat, tertib, ikhlas & sabar.